TEMPO.CO, Malang - Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) meminta semua pihak menahan diri menjaga kesucian Ramadan. Mereka juga meminta aksi kekerasan dan kerusuhan dihentikan.
Baca: Mengaku Tertib, PA 212: Massa Ricuh di Bawaslu Oknum
"Aksi demonstrasi mengusik ketenangan beribadah di bulan Ramadan," kata Ketua IGGI, Ahmad Fahrur Rozi, di Malang, Jawa timur, Rabu, 22 Mei 2019.
IGGI merupakan perkumpulan putra para pengasuh pesantren yang tersebar di seluruh Nusantara. Fahrur Rozi berharap tak ada lagi kekerasan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Sedangkan bagi para pihak yang tak puas dengan hasil Pemilu diharapkan menggunakan mekanisme yang ada, misalnya ke Mahkamah Konstitusi.
Mereka juga meminta semua pihak, termasuk purnawirawan jenderal untuk berkomitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tonton: Ratusan Massa Terlibat Bentrok dengan Polisi di Flyover Slipi
Sedangkan masyarakat diingatkan tak menyebarkan foto, video yang bisa menimbulkan provokasi di media sosial. Termasuk kabar bohong atau hoaks. "Media sosial jangan dijadikan alat provokasi dan pemecah belah," katanya.
Seluruh komponen bangsa diminta menjaga keamanan dan kedamainan di masing-masing daerah. Masyarakat diajak kembali bekerja dan beribadah Ramadan seperti biasa.
Baca: Kesaksian Penghuni Asrama Brimob Saat Terjadi Pembakaran
Fahrur Rozi mengajak para tokoh bangsa Indonesia untuk segera mengambil langkah mengendalikan situasi. Serta mendinginkan suasana untuk menenangkan situasi.